Senin, 03 Oktober 2011

Laporan perkembangan HIV/AIDS s.d 2010


Pada periode triwulan keempat tahun 2010 terdapat penambahan kasus AIDS sebanyak 1.405 kasus. Sebanyak 62 kabupaten/kota dari 15 provinsi yang melapor. Dengan demikian, sampai dengan Desember 2010, secara kumulatif jumlah kasus AIDS yang dilaporkan adalah 24.131 kasus dari 300 Kabupaten/Kota dan 32 Provinsi yang melaporkan.

Rate kumulatif kasus AIDS nasional sampai dengan Desember 2010 adalah 10,46 kasus per 100.000 penduduk. Rate kumulatif kasus AIDS tertinggi dilaporkan dari Provinsi Papua (16,6 kali angka nasional), Bali (4,7 kali angka nasional), DKI Jakarta (4,3 kali angka nasional), Kep. Riau (2,4 kali angka nasional), Kalimantan Barat (2,3 kali angka nasional), DI Yogyakarta (1,4 kali angka nasional), Maluku (1,4 kali angka nasional), dan Bangka Belitung (1,2 kali angka nasional).

Proporsi kumulatif kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 20-29 tahun (47,4%), diikuti kelompok umur 30-39 tahun (31,3%), dan kelompok umur 40-49 (9,4%). Sementara cara penularan terbanyak adalah melalui hubungan heteroseksual (52,7%), Injection Drug Use/IDU (38,3%), Lelaki Seks Lelaki (3,0%), dan perinatal (2,6%).

Proporsi kasus AIDS yang dilaporkan meninggal sebesar 18.8%. Infeksi oportunistik yang terbanyak dilaporkan adalah TBC (11.836 kasus), diare kronis (7.227 kasus), Kandidiasis oro-faringenal (7.084 kasus), Dermatitis generalisata (1.752 kasus), dan Limfadenopati generalisata persisten (789 kasus).

Sementara untuk kasus HIV positif, sampai dengan Desember 2010 secara kumulatif berjumlah 55.848 kasus dengan positive rate rata-rata 10,4%. Daerah yang paling banyak terjadi kasus HIV positif adalah DKI Jakarta (14.275 kasus), Jawa Timur (7.217 kasus), Jawa Barat (4.317 kasus), Sumatera Utara (3.789 kasus), Kalimantan Barat (2.603 kasus).

Sampai saat ini HIV/AIDS belum ada vaksin maupun obatnya. Obat yang ada adalah (ARV=Anti Retroviral Virus) yang berfungsi hanya untuk menekan perkembangan virus. Perawatan HIV di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 2005 dengan jumlah yang masih dalam pengobatan ARV pada tahun 2005 sebanyak 2.381 (61% dari yang pernah menerima ARV).

Kemudian sampai Desember 2010 terdapat 19.572 ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) yang masih menerima ARV (57,3% dari yang pernah menerima ARV). Jumlah ODHA yang masih dalam pengobatan ARV tertinggi berasal dari DKI Jakarta (8.108), Jawa Barat (2.287), Jawa Timur (1.771), Bali (1.221), Papua (834), Jawa Tengah (744), Sumatera Utara (668), Kalimantan Barat (532), Kepulauan Riau (451), dan Sulawesi Selatan (378). Kematian ODHA menurun dari 46% pada tahun 2006 menjadi 22% pada tahun 2010.

Demikian laporan situasi perkembangan HIV/AIDS di Indonesia triwulan keempat tahun 2010 berdasarkan data dari Sub Direktorat AIDS dan Penyakit Menular Seksual Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL) Kemenkes.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar